>

Review Film RoboCop (2014)

Review Film RoboCop (2014)

robocop_2014_poster
Untuk Anda yang menggemari film fiksi ilmiah tentang robot atau cyborg, mungkin nama RoboCop tidaklah asing lagi. Film fiksi ilmiah tentang polisi setengah robot ini telah memiliki popularitas tersendiri di masanya sejak penayangan perdana pada tahun 1987 silam. Dengan berbasiskan popularitas tersebut, maka tidaklah mengherankan jika nama RoboCop ingin kembali diperkenalkan di era modern saat ini.
Sejak tahun 2005 lalu, kabar mengenai film RoboCop yang hendak dibuat kembali mulai beredar dan nampaknya harus tertunda untuk beberapa tahun lamanya dan baru mulai terdengar kembali kabarnya di penghujung akhir 2012. Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya film RoboCop remake ini pun hadir di layar lebar.

Seorang Polisi dengan Anggota Tubuh Robot

robocop-2014-movie-review-1-970x548-c
Masih mengambil beberapa aspek utama dari film RoboCop di tahun 1987, film RoboCop 2014 ini mengisahkan perkembangan teknologi robot terutama untuk area militer dan polisi di tahun 2028 yang diprakarsai oleh organisasi OmniCorp. Hampir seluruh dunia telah menggunakan robot dari OmniCorp kecuali Amerika Serikat yang masih memiliki Undang-Undang penolakan robot di dalam negeri. CEO OmniCorp, Raymond Sellars, pun mencari ide untuk bisa membuat sebuah produk robot kemiliteran yang bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan menamai proyek ini sebagai proyek RoboCop.
robocop-2014-movie-review-20-970x548-c
Alex Murphy adalah seorang polisi dari Detroit yang berdedikasi dan tengah menyelidiki kasus yang melibatkan seorang kriminal bernama Antoine Vallon. Namun karena aksinya tersebut, maka ia pun akhirnya mendapat ancaman dan harus berakhir dengan mengalami luka parah serta kritis akibat ledakan dari mobilnya sendiri.
Di masa kritis tersebut, istri dari Alex, Clara, mendapatkan tawaran dari OmniCorp untuk menyelamatkan suaminya dengan menggantikan hampir seluruh anggota tubuh yang tersisa dengan mesin robot. Dengan kata lain, Alex Murphy ini pun terpilih sebagai orang yang akan menjalani proyek RoboCop dengan Dr. Dennett Norton sebagai dokter yang akan membantu seluruh proses perbaikannya. Hidup seperti apakah yang akan dialami oleh Alex ketika dirinya pulih kembali dengan megemban nama RoboCop?

Hasil Remake dari Cerita Klasik yang Seru sekaligus Membosankan

robocop-2014-movie-review-3-970x548-c
Terkadang seru, terkadang membosankan. Kedua hal tersebut lah yang terbesit di benak ketika menonton film RoboCop ini. Harus diakui, perkembangan karakter dari Alex Murphy serta orang-orang yang berada di sekitarnya ditunjukkan dengan cukup baik oleh para artisnya, walau memang fokus karakter yang ditunjukkan sepanjang film berlangsung ini tidaklah banyak dan lebih kurang memang menyorot tentang perkembangan Alex Murphy yang “hidup” kembali sebagai RoboCop. Hal ini, sayangnya, tidak didukung dengan alur cerita keseluruhan yang prosesnya cepat dan naik turun, sehingga terkadang jadi membosankan dan terlihat klise.
robocop-2014-movie-review-4-970x548-c
Untuk sebuah film fiksi ilmiah dengan aksi sebagai elemennya, film RoboCop remake ini justru tidak terlalu banyak menunjukkan adegan aksi baku hantam yang dilakukan oleh RoboCop dan lebih terarah kepada dialog serta perkembangan cerita. Bagi sebagian penonton yang menantikan akan adegan aksi seru dari film ini, ada baiknya menurunkan sedikit ekspektasi tersebut. Walau begitu, adegan aksi yang hadir dikemas menarik dengan dukungan elemen komputer dan visualisasi yang mendetil.
robocop-2014-movie-review-36-970x548-c
Salah satu perbedaan yang cukup nyata, terutama bagi sebagian dari penonton yang telah mengenal RoboCop versi 1987 adalah perubahan warna RoboCop yang identik dengan silver menjadi warna hitam, belum lagi kendaraannya yang juga berubah menjadi motor.  Namun secara keseluruhan, inti cerita dari RoboCop (2014) ini tidaklah berbeda sangat jauh dengan RoboCop (1987), di mana keduanya masih menceritakan tentang asal-muasal terciptanya RoboCop yang merupakan proyek dari OmniCorp. Jika dibandingkan dengan film terdahulunya, film RoboCop hasil remake ini juga masih menceritakan tentang korupsi, politik serta kriminalitas, walau memang alur yang dimiliki oleh film remake ini menjadi lebih disesuaikan dengan kondisi serta perkembangan zaman saat ini sehingga membuatnya menjadi lebih nyata.
RoboCop 2014 ini memang memiliki banyak perubahan dari film terdahulunya, akan tetapi film ini memiliki nilai tambah serta daya tarik tersendiri yang tidak bisa selamanya dibandingkan dengan film versi tahun 1987-nya. Film RoboCop (2014) masih bisa menjadi film yang layak ditonton untuk meluangkan waktu di Weekend kali ini, terutama bagi Anda yang kangen dan ingin bernostalgia dengan tokoh polisi robot yang satu ini.
robocop-2014-movie-review-16-970x548-c
Tanggal rilis: 12 Februari 2014 (Indonesia)
Genre: Science Fiction, Action
Durasi: 118 menit
Sutradara: José Padilha
Pemain: Joel Kinnaman, Gary Oldman, Michael Keaton, Samuel L. Jackson
Studio: Strike Entertainment, Metro-Goldwyn-Mayer, Columbia Pictures

sumber : http://www.jagatreview.com/2014/02/review-film-robocop-2014-hasil-remake-dengan-daya-tarik-sendiri/

Penulis : ShanksPhilip ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Review Film RoboCop (2014) ini dipublish oleh ShanksPhilip pada hari Jumat, 07 Maret 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Review Film RoboCop (2014)
 

0 komentar:

Posting Komentar