20 Band Indie Top Indonesia
Band indie Indonesia
Semakin hari semakin berkembang, hal ini diikuti dengan semakin
kreatifitasnya band-band indie mengahasilkan aransement lagu yang
inovatif dan bahkan secara kualitas mungkin lebih baik dari pada major
label. Berikut 20 band Indie yang mempunyai kualitas dan berpengaruh
cukup kuat dalam mengembangkan nama Indie di tanah air.
1. Naïf
Naif adalah band indie papan
atas yang terbentuk pada tanggal 22 oktober 1995 di Jakarta, mempunyai
formasi “David” Bayu Danang Jaya (Vocal), Mohammad “Emil” Amil Hussein
(Bass, Keyboard, Vocal), Fajar “jarwo” Endra Trauna/ Mr.J (Gitar,
Vocal), Franki “Pepeng” Indrasmoro Sumbodo (Drum, Percussion, Vocal).
Bila band lain berlomba-lomba ingin
bekerjasama dengan major label, justru band yang satu ini lebih memilih
indie label untuk terus berkiprah dalam industri musik Indonesia. Alasan
Naif pindah ke jalur indie dikarenakan band pengusung lagu retro ini
ingin mengembangkan potensi mereka untuk terus berkreasi dan
menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas.
2. Burgerkill
Burgerkill adalah band metalcore
asal kota kembang bandung yang terbentuk pada bulan Mei 1995. Nama band
ini diambil dari nama sebuah restoran siap saji di Amerika Burger King
yang kemudian diparodikan menjadi Burgerkill. Band ini sangat eksis di
Indonesia terutama di kota kelahirannya Bandung.
Burgerkill kerap kali menjadi band yang paling ditunggu penampilanya pada acara-acara musik Indonesia terutama Rock.
Band yang kerap kali membuat penontonnya melakukan “wall of death” ini
pernah diundang pada salah satu acara musik bergengsi di Australia yaitu
Soundwave pada tahun 2009 dan pernah juga menjadi pembuka band metal
kelas wahid dunia Mastodon di acara Big Day Out tahun 2010.
3. The Sigit
The S.I.G.I.T (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent) adalah band Rock‘n Roll Indonesia berasala dari kota kembang Bandung. The Sigit digambarkan sebagai sebuah Rock Garage band dan sering dibandingkan dengan Wolfmother dan The Datsuns, bahkan kerap dijuluki sebagai ‘Indonesian Answer to Wolfmother‘ oleh beberapa media Australia. Rumornya, asal nama band mereka dikabarkan berasal dari ayah Rekti yaitu Sigit.
The Sigit berhasil menarik banyak
perhatian pencinta musik indie dalam dan luar negeri sejak kemunculanya
pada tahun 2005. Setelah peluncuran album mereka yang berjudul “Black
Amplifier” The Sigit semakin terkenal bahkan mendapatkan kesempatan
untuk menggelar konser di Australia dan Amerika. Aksi panggung yang
menarik dan harmonisasi lagu yang pas membuat band ini selalu di tunggu
oleh para pencinta musik indie tanah air.
4. Superman Is Dead
SID (SUPERMAN IS DEAD) adalah
band punk rock asal kota Bali yang didirikan pada rahun 1995. Arti kata
SID ini pun dapat diartikan sebagai manusia yang tidak sempurna. Untuk
sebagian orang mungkin band ini sangat idealis pada aliran musik mereka
di tengah ketatnya aliran musik lain yang sedang eksis di tanah air,
tetapi itulah yang membuat band ini tetap eksis dan selalu di tunggu
penampilanya di atas panggung oleh para fans. SID juga sudah banyak
mencicipi tour besar ke berbagai Negara seperti Vans Warped Tour id USA
yang berlangsung pada bulan Juni sampai Juli pada tahun 2009.
5. Rocket Rockers
Rocket Rockers adalah salah satu
Indie band asal kota kembang Bandung yang berdiri pada tanggal 1998,
tetapi pada saat itu Rocket Rockers masih memakai Immorality President
sebagai nama bandnya. Rocket Rockers mempunyai formasi awal Firman
(guitar/voc), Aska (guitar/voc), Bisma (bass), Doni (drum). Walau
awalnya band ini sempat bekerja sama untuk mayor label tetapi selang
beberapa tahun kemudian ROCKET ROCKERS akhirnya membuat label mereka
sendiri yang diberi nama Reach & Rich Records.
Pada tahun 2006 menjadi moment besar
untuk Rocket Rockers karena band ini berhasil menjadikan satu-satunya
band Indonesia yang masuk ke dalam sebuah film dokumenter punk se-dunia
“PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE: A Revolution 30 Years In the Making”. Film
tersbut disutradari oleh Susan Dynner yang menelusuri tentang
perkembangan dan eksistensi Punk Rock selama 30 tahun terakhir.
6. Gugun And The Blues Shelter
Gugun blues shelter (GBS) adalah
band blues asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2004. Band ini
beranggotakan Muhammad Gunawan “Gugun” (gitar), John Armstrong “Jono”
(bass) dan Aditya Wibowo “Bowie” (drum). Terbentuknya band ini
terinspirasi oleh Jimi Hendrix, Betty Davis, Stevie Ray, Led Zeppelin
dan Vaughan.
Gugun blues shelter berhasil menjadi
pemenang pada kompetisi Hard Rock Global Battle of The Bands yang
pertama , Gugun Blues Shelter dari Hard Rock Cafe Jakarta berkesempatan
tampil sebagai band pembuka musisi-musisi legendaris seperti Bon Jovi,
Rod Stewart, The Killers , Stevie Nick dalam acara Hard Rock Calling
2011 di London’s Hyde Park, dan itu merupakan salah satu festival musik
dunia yang paling dinantikan.
7. Mocca
Mocca adalah salah satu grup
band yang paling ditunggu penampilanya oleh banyak pencinta musik indie
tanah air. Band asal kota Bandung yang terbentuk pada tahun 1999 ini
mempunyai formasi Riko Prayitno (Gitar), Arina Ephipania (Vokal dan
Flute), Achmad Pratama (Bass), dan Indra Massad (Drum) ini mengusung
aliran indie pop folk jazz swing bossa nova.
Lagu Secret Admirer dan Me and My
Boyfriend pada album My Diary mampu melambungkan nama Mocca , bahkan
salah satu perusahaan rekaman asal Jepang, Excellent Records memasukkan
nama mereka ke dalam album kompilasi Pop Renaisance. Pada tahun 2004
akhirnya Mocca dapat menggelar penampilannya di Okinawa, Jepang.
8. Pure Saturday
Pure Saturday adalah band indie asal kota kembang Bandung yang terbentuk sejak tahun 1994 , band ini beranggotakan Muhammad Suar Nasution (vokal, gitar),Arief Hamdani (gitar), Ade Purnama (bass), Aditya Ardinugraha (gitar), dan Yudistira Ardinugraha (drum). Pembuatan musik yang simple dan khas membuat Pure Saturday mudah dikenal oleh pencinta musik Indie Indonesia.
Pure Saturday sempat menghilang dari
dunia Indie dikarenakan kesibukan masing – masing personil untuk
mengurus keluarga dan bisnisnya, dan eksis kembali pada tahun 2005.
Walaupun sempat vakum beberapa tahun tetapi aksi penampilan Pure
Saturday masih menjadi sorotan oleh para pencinta musik Indie. Hal ini
dibuktikan dengan tiket konser mereka di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ)
pada hari Selasa, 15 Mei lalu yang sold out tanpa di promosikan.
9. The Upstairs
The Upstairs adalah salah satu
band indie asal Jakarta yang mengusung alira new wave seperti Depeche
Mode, Devo, A Flock of Seagulls, samapi Joy Division dan terbentuk pada
tahun 2001. Dengan ciri musikal mereka yang danceable,dan aksi panggung
yang menarik, serta kharisma sang frontman Jimi Multhazam yang dapat
membuat penonton terpana dengan aksi panggung nya, membuat band ini
selalu di tunggu penampilanya oleh para fans terutama pencinta musik
indie.
10. Killing me inside
Killing me inside atau yang
lebih sering dikenal sebagai Killms ini dibentuk pada tahun 2006 di
Jakarta. Band ini mengusung genre Modern Rock / Emo dengan formasi
Onadio Leonardo (vokalis), Josaphat Klemens (gitaris), dan Rudye Nugraha
Putra (keyboardist) , dibantu oleh Angga Tetsuya Wibisana sebagai
additional bassist dan Putra Pra Ramadhan sebagai additional drum.
Band ini kerap kali tampil dalam
berbagai acara – acara pensi sampai televisi, dan Killing me inside juga
banyak menjadi idola anak – anak muda masa kini. Walaupun sempat
beberapa personil hengkang dari Killing me inside tetapi hal ini tidak
mengurangi kreatifitas mereka untuk terus berkarya.
11. Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca atau sering
mendapat sebutan ERK adalah salah satu band Indie asal Jakarta yang
terbentuk pada tahun 2001, dengan formasi Cholil Mahmud (vokal, gitar),
Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum,
vokal latar).
Prestasi Efek Rumah Kaca sangat luar
biasa, mereka berhasil menjadi Nominator AMI Award 2008, Rookie of The
Year 2008 oleh Majalah Rolling Stone, dan peraih penghargaan MTV Music
Award 2008 dengan kategori The Best Cutting Edge.
12. Deadsquad
Deadsquad terbentuk pada tahun
2006, dengan formasi Daniel (Vocal), Stevi Item Ex Step Forward (Gitar),
Coki Netral (Gitar), Boni Ex Tengkorak (Bass), dan Andyan Ex Siksa Kubur
(Drum). Pada awalnya Deadsquad merupakan sebuah band projek yang hanya
memainkan lagu – lagu beraliran oldschool metal seperti Sepultura,
Slayer, Pantera dan Anthrax. Tetapi walau hanya sebuah band projek
Deadsquad mendapatkan apresiasi yang baik oleh para pencinta musik bawah
tanah Indonesia.
13. Bottlesmoker
Bottlesmoker adalah buah
Persahabatan dari dua orang remaja bernama Ryan Adzani (Nobie) dan
Anggung Suherman (Angkuy) yang sering membuat musik kamar atau bedroom
music. Dikarenakan hasil karya mereka tidak terlalu mendapat apresiasi
tinggi dari para pecinta musik tanah air, akhirnya Bottlesmoker
menerbangkan sayapnya untuk memulai karir di luar negeri. Ternyata
respon publik luar negeri yang sangat baik menyambut kedatangan mereka,
membuat Bottlesmoker lebih nyaman menggelar konser diluar negeri.
14. Goodnight electric
Goodnight electric adalah sebuah
grup musik beraliran synthpop asal kota Jakarta yang terbentuk pada
tahun 2003. Grup musik ini terinspirasi oleh beberapa band di tahun
90’an seperti The Cure, Depeche Mode, Kraftwerk, Yazoo, The Lighting
Seeds, Belle and Sebastian. Single “Am I Robot?” dan “Rocket Ship Goes
By” berhasil mendapatkan banyak apresiasi dari pencinta musik Indonesia
sehingga Goodnight electric banyak dikenal oleh berbagai remaja tanah
air.
15. NOXA
NOXA adalah salah satu band
Gridcore asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2002. Band yang
cukup di segani ini sudah banyak memakan asam garam untuk berbagai
konser dalam dan luar negeri. Walaupun sempat di rundung duka atas
wafatnya salah satu founder NOXA Robin Hutagaol akibat kecelakaan , NOXA
tetap bangkit dan terus melanjutkan karirnya untuk meramaikan industry
musik Indonesia.
16. The Trees and The Wild
The Trees and The Wild adalah
hasil perpaduan dari tiga orang sahabat yakti Iga, Andra, dan Remedy.
Dengan mengusung Musik akustik sederhana, mudah dicerna dan sangat
minimalis membuat The Trees and The Wild selalu di tunggu penampilannya
oleh para pecinta Indie musik tanah air.
17. Sore
Sore merupakan salah satu band
Indie asal kota Jakarta yang beranggotakan Reza Dwi Putranto (gitar,
vokal), Ade Firza Paloh (gitar, vokal), Awan Garnida (bass, vokal),
Ramondo Gascaro (piano, keyboard, gitar, vokal), Bemby Gusti Pramudya
(drum, perkusi, vokal) . Uniknya band ini membuat setiap personil untuk
mengambil bagian sebagai vokalis.
18. White Shoes And The Couples Company
COMPANY terbentuk di Jakarta
pada tahun 2002. Mengusung genre pop/funk/jazz, band ini dapat dikatakan
sebagai salah satu band yang konsisten dengan gaya retro tahun 70’an.
Penampilan sang vokalis Aprilia Apsari yang mahir menunjukan
kemampuannya berdansa ala retro 70’an juga menjadikan salah satu daya
tarik tersendiri yang sering di tunggu aksi penampilannya oleh para
pecinta Indie band Indonesia.
19. Endah n Rhesa
Endah n Rhesa adalah salah satu
duo musisi Indie terbaik Indonesia, yang beranggotakan Endah Widiastuti
(vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass). Dalam karirnya mereka sudah
banyak mendapatkan berbagai penghargaan seperti Rolling Stone Editors’
Choice Awards “Rookie of the Year”, Anugerah Musik Indonesia kategori
Produksi Album Alternatif Terbaik “Nowhere To Go”. Pada tanggal 5
Desember mereka memulai kehidupan barunya sebagai pasangan suami Istri
dan semakin kompak meramaikan musik Indie di tanah air.
20. Protocol Afro
Menurut mereka Protocol Afro
mengusung Alternative Inkonsisten Pop dan terbentuk pada tahun 2007,
band ini merupakan salah satu band yang sukses di luar negeri . Hal ini
terbukti pada konser mereka pada acara Baybeats 2011 di Singapura tahu
lalu.
sumber : http://wargasawitto.blogspot.com/2013/01/20-band-indie-top-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar